BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tanda kebesaran Allah SWT. di alam ini adalah keragaman makhluk yang bernama manusia. Keragaman jenis kelamin, suku, bangsa, warna kulit dan bahasa sebagai tanda kebesaran Allah yang perlu diteliti dengan seksama untuk mengenal lebih dekat tipologi manusia untuk selanjutnya menetukan pola interaksi untuk masing-masing kelompok yang berbeda.
Mengenal tipologi manusia adalah satu faktor penentu suksesnya tugas dakwah, dan merupakan salah satu fenomena alam yang hanya bisa ditangkap oleh orang alim. Mengenai keberagaman makhluk tersebut, seorang da`i dituntut untuk bisa memberikan dakwah sesuai dengan kondisi mad`u. dengan demikian berkembangnya teknologi, kini manusia bisa mencapai apapun yang menjadi keinginannya. Dan hubungan dengan negara-negara lain pun semakin mudah. Dengan teknologi, kini manusia bisa mengakses apapun di dunia luar. Disinilah tugas seorang da`i bagaimana ia bisa berdakwah pada masyarakat global atau masyarakat yang mendunia.
Globalisasi dapat mengubah dunia menjadi sebuah perkampungan dunia, melenyapkan dinding dan jarak antara satu bangsa dengan bangsa lain, dan antara kebudayaan satu dengan kebudayaan lain. Arus globalisasi telah merambah hampir ke semua sektor kehidupan manusia dan komunitas masyarakat. Kehadiran tidak hanya menjanjikan harapan dan manfaat, tetapi juga bisa menebar benih-benih negatif dalam kehidupan sosial manusia, seperti gaya hidup yang materialis, hedonitis, apatis dan jauh dari sentuhan nilai-nilai moral agama dan budaya. Untuk mengantisipasi pengaruh negatif tersebut, penguatan dan nilai-nilai moral agama dan budaya dalam upaya meningkatkan sikap keberagaman masyarakat dan menjaga aqidah masyarakat agar tetap hidup di dalam naungan cahaya agama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi Dakwah Pada Masyarakat Global
Sebelum membahas tentang ideologi dakwah pada masyarakat global ada baiknya kita mengetahui apa itu pengertian ideologi dakwah, dan masyarakat global terlebih dahulu. Pengertian ideologi adalah berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi pengertian ideologi bisa diartikan sebagai sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan.
Sedangkan pengertian ideologi dalam dakwah yaitu sama dengan materi dakwah (pesan). Materi dakwah yang biasa disebut juga dengan ideologi dakwah, ialah ajaran Islam itu sendiri yang bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah. Keseluruhan ajaran Islam, yang di Kitabullah maupun Sunnah Rasul-Nya, yang pada pokoknya mengandung tiga prinsip yaitu:
1. Aqidah, yang menyangkut sistem keimanan atau kepercayaan terhadap Allah SWT. dan ini menjadi landasan yang fundamental dalam keseluruhan aktivitas seorang muslim.
2. Syariat, yaitu serangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas manusia muslim di dalam semua aspek kehidupannya, mana yang boleh dilakukan, dan yang tidak boleh dilakukan, mana yang halal dan yang haram, mana yang mubah dan sebagainya..
3. Akhlak, yang menyangkut dengan tata cara berhubungan yang baik secara vertikal dengan Allah maupun secara horizontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk-makhluk Allah SWT.
Sedangkan pengertian masyarakat merupakan salah satu satuan sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia yang saling bergaul yang istilah ilmiahnya yaitu berinteraksi. J.L.Gilin J.P. Gillin mendefinisikan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan dan persatuan yang sama.
Selanjutnya pengertian global atau globalisasi suatau proses yang mencakup keseluruhan dalam bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Selanjutnya pengertian global atau globalisasi suatau proses yang mencakup keseluruhan dalam bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Globalisasi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan dalam masyarakat dan dalam perekonomian dunia yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan.
Masyarakat global dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang memiliki pemikiran secara meluas, tidak lagi terbatas pada batas suatu negara. Tetapi bersifat universal dan mengglobal tidak hanya peduli terhadap permasalahan dinegaranya saja namun juga mencakup masalah orang-orang di negara lain. Masyarakat global adalah masyarakat modern, berpikiran maju dan kedepan, dimana masyarakat global selalu dapat dan bisa menggunakan semua teknologi yang ada untuk mencapai suatu tujuan.
B. Dakwah pada Masyarakat Global Melalui al-Hikmah
Sebagaimana diketahui bahwa dakwah memilki arti aktivitas mengajak manusia ke jalan Allah SWT. Dalam mengajak tentunya tidak diperkenankan dengan cara-cara memaksa, menghakimi, dan sebisa mungkin menghindari konfrontasi yang akan merugikan dan merusak arti dakwah itu sendiri.
Di sisi lain, dakwah merupakan kewajiban yang harus disampaikan kepada umat. Sementara kita menyadari adanya benturan-benturan nilai di masyarakat. Maka, peranan seorang da`i dituntut untuk membaca mad`u dari berbagai persepsinya sehingga da`i dapat menegtahui darimana dakwah dimulai. Al- Quran mengajarkan para juru dakwah dalam mengajak umat ke jalan Allah SWT. dengan hikmah, mau`idzah, hasanah, dan mujadalah. Hal ini tercantum dalam surah Q.S an-Nahl: 125 sebagai berikut:
Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Hikmah ditempatkan pada urutan pertama karena arti hikmah memang mencakup kecerdasan emosional, intelektual, dan spiritual. Dengan modal hikmah, da`i akan memilki kecerdasan dalam berdakwah. Wawasan yang luas akan memberikan pemahaman terhadap mad`u dan kepribadian yang mulia yang kian memancarkan kewibawaan bagi seorang da`i dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah.
Pelaksanaan dakwah semacam ini merupakan suatu format dakwah yang paling tepat dan kondusif. Aplikasinya dalam berdakwah adalah memahami dua hal: yaitu yang pertama, bahwa yang kita bawa ini merupakan pesan-pesan Ilahi yang menjadi kewajiban setiap muslim untuk menyampaikannya pada orang lain dengan batas-batas kemampuan yang ada. Yang kedua: harus disadari bahwa yang menjadi objek dakwah adalah manusia yang mempunya cara berpikir yang berbeda-beda yang dilatarbelakangi oleh perbedaan geografis, budaya, dan keyakinan yang sangat memengaruhi cara mereka memersepsi pesan-pesan dakwah yang akan disampaikan oleh para da`i.
C. Media Dakwah pada Masyarakat Global
Dakwah dengan menggunkan media teknologi adalah cara yang paling tepat untuk berdakwah pada masyarakat global. Dengan demikian, masyarkat global adalah masyarakat yang modern, berpikiran maju dan kedepan, dimana masyarakat global selalu dapat dan bisa menggunakan semua teknologi yang ada untuk mencapai suatu tujuan.
Menghadapi mad`u yang beragam tingkat pendidikan, strata sosial, dan latar belakang budaya, para da`i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam mampu memasuki ruang hati para mad`u dengan tepat.
Oleh karena itu para da`i dituntut untuk mampu mengerti dan memahami sekaligus memanfaatkan latar belakangnya. Semakin majunya peradaban manusia, sekarang para da`i tidak cukup hanya membacakan kisah-kisah dari al-Quran, sirah nabawi, dan sebagainya, akan tetapi para da`i harus mengemasnya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang mutakhir.
Dalam menyampaikan dan menyebarkan Islam, hendaknya para da`i harus memegang rambu-rambu dalam berdakwah. Menrut Yusuf Qardawi, ada beberapa rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam berdakwah dalam dunia global, yaitu:
1. Menyeru muslim dan non-muslim kepada Islam.
2. Menyajikan Islam secara utuh baik dalam akidah, ibadah, akhlak, adab, hukum, maupun peradabannya.
3. Ajaran Islam, hukum dan nilai-nilainya diambil dari sumber yang bersih yaitu al-Quran dan as-Sunnah.
4. Berpegang pada wasathiyah.
5. Mempertahankan prinsip memudahkan, bukan menyulitkan.
6. Memadukan orisinilitas dan modernitas
7. Tidak fanatik terhadap pendapat lama dan pikiran baru.
8. Memperlakukan manusia sampai para penentang sekalipun dengan cara lemah lembut bukan dengan cara kekerasan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi dalam dakwah yaitu sama dengan materi dakwah (pesan). Materi dakwah yang biasa disebut juga dengan ideologi dakwah, ialah ajaran Islam itu sendiri yang bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah. Keseluruhan ajaran Islam, yang di Kitabullah maupun Sunnah Rasul-Nya.
Masyarakat global adalah masyarakat modern, berpikiran maju dan kedepan, dimana masyarakat global selalu dapat dan bisa menggunakan semua teknologi yang ada untuk mencapai suatu tujuan. Menghadapi mad`u yang beragam tingkat pendidikan, strata sosial, dan latar belakang budaya, para da`i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam mampu memasuki ruang hati para mad`u dengan tepat.
Oleh karena itu para da`i dituntut untuk mampu mengerti dan memahami sekaligus memanfaatkan latar belakangnya. Semakin majunya peradaban manusia, sekarang para da`i tidak cukup hanya membacakan kisah-kisah dari al-Quran, sirah nabawi, dan sebagainya, akan tetapi para da`i harus mengemasnya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang mutakhir.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan pemikiran dan pengetahuan bagi rekan-rekan Mahasiswa.
Saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan oleh penulis dalam memperbaiki makalah ini, karena penulis tahu bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhammad, 2005, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta; Pustaka Belajar.
Al-Qurdhawi Yusuf, 2001, Islam dan Globalisasi Dunia, Jakarta; CV. Pustaka al-Kautsar
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Quran Departemen Agama RI, 2004, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung; CV Penerbit J-ART
Munir M., dkk, 2009, Metode Dakwah, Jakarta; Kencana
Soekanto Soerjono, 1982, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta; Rajawali Pers.
Syamsuddin, 2016, Pengantar Sosiologi Dakwah, Jakarta; Pranadamedia Group.
Untuk Melihat Kumpulan Kisah Inspiratif Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan Tips Kesehatan Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan Humor Sufi Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan Cerpen Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan About Islam Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan Cerita Lucu Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan Wanita Dan Cinta Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan Keluargaku Lophe-lophe Anda Bisa Klik Disini
Untuk Melihat Kumpulan News Anda Bisa Klik Disini
0 comments:
Post a Comment