Get me outta here!

Friday, May 24, 2019

MAKALAH - KATA PETUAH DALAM MASYARAKAT TAPANULI

BAB 1
PENDAHULUAN

1.  LATAR BELAKANG
       Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara terletak di wilayah dataran tinggi Sumatera Utara, berada pada ketinggian antara 150-1700 meter di atas permukaan laut. Secara geografis letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten yaitu, di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah. 
      Padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan penduduk Indonesia. Sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari sektor nonmigas. Peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian di indonesia harus menjadi perhatian utama. Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergerak di sektor ini. hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari produk pertanian. Program pembangunan jangka Universitas Sumatera Utara panjang dibidang ekonomi mempunyai sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara sektor industri dan sektor pertanian.
     Kebutuhan bahan pangan terutama padi akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita akibat peningkatan pendapatan. Hal ini akan menjadi suatu masalah besar ya1.ng akan dihadapi oleh pemerintah jika produksi padi menurun sedangkan pertumbuhan penduduk naik.

2. RUMUSAN MASALAH 
1. Bagaiman Ragam Bahasa Batak Dalam Masyarakat Tapanuli ?
2. Bagaimana Kata – Kata Petuah Dalam Masyarakat Tapanuli?

BAB  II
PEMBAHASAN 

1. RAGAM BAHASA BATAK DALAM MASYARAKAT TAPANULI 

  a. Identifikasi Wilayah Suku Bangsa Batak 
Batak merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia. Suku bangsa batak terletak di provinsi Sumatra Utara. Suku Batak merupakan suku terbesar yang mendiami provinsi Sumatra Utara yang terbagi dalam sub-suku bangsa Batak.
b. Adapun letak dari sub-suku bangsa batak antara lain : 
Suku Batak Karo: Kabupaten Karo (Daratan tinggi karo, Langkat Hulu, Deli Hulu,Serdang Hulu, dan sebagian dairi )
Suku Batak Toba: Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan,Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir( Asahan, Silindung, Barus, Sibolga,Pegunungan pahae dan habinsaran ).
Suku Batak Mandailing: Kabupaten Mandailing Natal ( Ulu, Pakatan dan sebagian padang Lawas )
Suku Batak Angkola: Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas (Sipirok, Sebagian sibolga, batang toru, dan sebagian Padang Lawas).
Suku Batak Simalungun: Kabupaten Simalungun
Suku Batak Pakpak : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
c.  Peta sub-suku bangsa batak di provinsi Sumatra Utara
Suku bangsa batak terbagi dalam sub-suku bangsa kecil, yaitu :
1. Suku Bangsa Karo
      Masyarakat Karo-Batak mendiami Dataran Tinggi Karo (Kabupaten Karo),Langkat,  Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga keAceh Tenggara di Indonesia. Bahasa Karo secara historis ditulis menggunakan aksara Karo atau sering juga disebutSurat Aru / Haruyang merupakan turunan dari aksara Brahmi dari India kuno. namun kini hanya sejumlah kecil orang Karo dapat menulis atau memahamiaksara Karo, dan sebaliknya aksara Latin yang digunakan .
2. Suku Bangsa Simalungun
      Masyarakat Simalungun-Batak mendiami Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai,  Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga keTapanuli diIndonesia. Bahasa Simalungun atau  Sahap Simalungun Dalam bahasa Simalungun Penelitian P. Voorhoeve (seorang ahli bahasa Belanda, pernah menjabat sebagai  taalambtenaar Simalungun tahun 1937), menyatakan bahwa bahasa Simalungun merupakan bagian dari rumpun Austronesia yang lebih dekat dengan bahasa Sansekerta yang memengaruhi banyak bahasa daerah lain di Indonesia. Lebih jauh Voorhoeve juga menyatakan bahwa bahasa Simalungun berada pada posisi menengah antara rumpun Batak Utara dan rumpun Batak Selatan. Penelitian lain yang dilakukan oleh A. Adelaar menunjukkan bahwa bahasaSimalungun merupakan cabang dari rumpun Batak Selatan yang terpisah dari bahasa-bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Toba atau Mandailing yang sekarang. Pandangan umum mengkategorikan Bahasa Simalungun sebagai bagian dari Bahasa Batak, namun Uli Kozok (filolog) mengatakan bahwa secara sejarah bahasa ini merupakan cabang dari rumpun selatan yang berbeda / terpisah dari bahasa - bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Toba atauMandailing. Beberapa kata dalam Bahasa Simalungun memang memiliki persamaan dengan bahasa Toba atau Karo yang ada di sekitar wilayah tinggalnya suku Simalungun, namun Pdt.Djaulung Wismar  Saragihmenerangkan bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Simalungun dan Toba namun memiliki makna yang berlainan.
3. Suku Bangsa Toba
     Masyarakat Toba - Batak mendiami daerah sekitar  Danau Tobadan sekitarnya, meliputiSamosir , Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara dan Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. Bahasa Batak Toba termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, dan merupakan bagian dari kelompok bahasa-bahasa Batak .Herman Neubronner van der  Tuuk adalah salah seorang pionir awal penelitian atas Bahasa Batak Toba, yaitu dalam aktivitasnya menulis Alkitab berbahasa Batak Toba.
4.Suku Bangsa Angola
       Masyarakat Angkola - Batak mendiami daerah Padang sidempuan, Batang Toru, Sipirok , dan seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan. Bahasa Angkola mirip dengan bahasa Toba-Batak , di samping letak geografis yang berdekatan, bahasa Angkola sedikit lebih lembut intonasinya dari pada bahasa Toba.
5.Suku Bangsa Mandailing
       Masyarakat Mandailing - Batak mendiami daerah Mandailing Natal ,Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara. Bahasa Mandailing, merupakan rumpun bahasa Batak , dengan  pengucapan yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing-Nataltapi tidak termasuk bahasa Natal. Bahasa Mandailing berbeda dari bahasa Natal, yang merupakan dialek  bahasa Minangkabau. Kabupaten Mandailing Natal juga sering disebut dengan Madinaadalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara,  Indonesia. Kabupaten Mandailing Natal berbatasan dengan Sumatera Barat.
6.Suku Bangsa Pak-pak
     Masyarakat Pakpak-Batak mendiami daerah Kabupaten Dairi,Pakpak Bharatdi Sumatera Utaradan sebagian wilayah kabupaten Singkil daratan di Aceh.
d. Aksara Batak dan Sejarahnya
        Surat Batak sering diklasifi¬kasikan sebagai sebuah silabogram, namum ini jelas keliru karena aksara Batak – sebagaimana juga aksara-aksara lainnya di Nusantara – merupakan bagian dari rumpun tulisan Brahmi (India) yang lebih tepat dapat diklasifikasikan sebagai abugida (paduan antara silabogram dan abjad). Sebuah abugida terdiri dari aksara yang melambangkan sebuah konsonan sementara vokal dipasang pada aksara sebagai diakritik. Abugida adalah jenis tulisan yang bersifat fonetis dalam arti bahwa setiap bunyi bahasanya dapat dilambangkan secara akurat.
1. Asal Usul Aksara Batak
       Paleografi adalah ilmu tentang tulisan-tulisan kuno. Di banyak masyarakat yang mengenal tulisan terdapat naskah-naskah kuno yang umurnya dapat mencapai ratusan atau bahkan ribuan tahun. Aksara yang terdapat pada naskah-nas¬kah kuno pada umumnya berbeda de¬ngan ak¬sara yang ter¬da¬pat dalam naskah yang lebih baru. Dengan cara memper¬ban¬ding¬kan aksara-akasara yang terdapat dalam naskah-naskah lama, kita dapat menyusun semacam silsilah aksara.
       Sebagian besar sistem tulisan yang ada di Afrika, Eropa, dan Asia ber¬asal dari satu sumber, yakni ak¬sara Semit Kuno yang menjadi ne¬nek moyang tulisan-tulisan Asia (Arab, Ibrani dan India) maupun Eropa (Latin, Yunani dsb.)
        Aksara Batak termasuk keluarga tulisan India. Aksara India yang ter¬tua adalah aksara Brahmi yang menurunkan dua kelompok tulisan yakni In¬dia Utara dan India Selatan. Aksara Nagari dan Palawa masing-masing ber¬asal dari kelompok utara dan selatan dan kedua-duanya per¬nah di¬pa¬kai di berbagai tem¬pat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Casparis 1975). Yang paling berpengaruh adalah aksara Palawa. Semua tulisan asli Indonesia berinduk pada aksara tersebut.
Pada Gambar berikut dapat dilihat di mana se¬cara garis besar tempatnya aksara Batak dalam sil¬silah tulisan sedunia.


B .   KATA – KATA PETUAH DALAM MASYARAKAT TAPANULI  
       Konsep "Poda Nalima" merupakan asas bagi masyarakat Tapanuli Selatan dalam mengarungi kehidupan. Petuah ini menjadi slogan yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di daerah Tapanuli Selatan.
Adapun kelima pesan dan petuah (poda) ini yaitu:
          Pertama, Paiyas Rohamu. Kalimat ini berasal dari dua kata yaitu “Paias" dan "Roha” dalam bahasa Indonesia, kata "Paias" berarti membersihkan, sedangkan "Roha" berarti hati atau jiwa. Sehingga kalimat "Paiyas rohamu", jika digabungkan akan bermakna membersihkan hati dan jiwa. Pesan atau petuah ini bermaksud setiap orang harus membersihkan jiwanya atau hatinya terlebih dahulu, karena sumber energi tertinggi berasal dari hati dan jiwa seseorang. Jika hati kita bersih maka tindakan kita juga akan bersih dan baik. Begitu juga sebaliknya, jika hati kita kotor maka tindakan kita juga akan kotor atau tidak baik.
        Hati yang dimiliki setiap orang sangat memengaruhi setiap tindakan yang dilakukan. Dalam sebuah hadist Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, yang artinya : “Ketahuilah bahwa pada jasad setiap orang terdapat segumpal daging, jika ia atau (daging) itu baik maka baiklah seluruh jasadnya, jika ia (daging) itu buruk maka buruklah seluruh jasadnya, ketahuilah daging itu adalah hati” (Shahih Bukhari). Makna hadis ini memberikan penjelasan, betapa hati yang ada pada diri kita sebagai manusia dapat mentukan tindakan-tindakan yang kita lakukan. Baik dan buruknya yang kila lakukan dalam hidup ini tergantung pada kondisi hati kita.
         Pembersihan atau membersihkan hati menurut petuah ini menjadi paling utama dan dinomorsatukan, agar jangan sampai terkena penyakit hati sepetir penyakit iri, dengki dan sombong.
       Kedua, Paias Pamatangmu. Kata pamatangmu dalam bahasa mandailing bermakna membersihkan badan/diri, (seluruh anggota tubuh manusia). Poda yang kedua ini mengisyaraktkan kepada setiap orang agar membersihkan badannya atau anggota tubuhnya. Karena poin yang pertama dan kedua ini saling membutuhkan, ada ungkapan yang berbunyi: Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Pembersihan tubuh sangat mempengaruhi jiwa atau hati manusia, sehingga jasmani kita perlu dibersihkan agar rohani kita juga bersih, sehingga tindakan yang kita lakukan juga bersih dan baik.
        Ketiga, Paias Parabitonmu. Kata parabiton bermakna kain, baik kain yang kita pakai setiap hari seperti baju, celana juga pakaian yang melekat dalam rumah seperti gorden, tirai dan lainnya. Poin ini mengajak kepada masyarakat agar membersihkan segala jenis pakaian. Dalam hal ini, pakaian yang dimaksudkan bukanlah pakaian yang harus mahal dan cantik, akan tetapi pakaian apa saja yang kita pakai, harus bersih dari noda atau kotoran, karena akan memengaruhi terhadap kesehatan fisik atau jasmani kita. Jika pakaian yang kita pakai bersih maka jasmani kita juga akan bersih.
       Keempat, Paias Bagasmu. Kata bagas dalam Bahasa Tapanuli Selatan bermakna rumah. Membersihkan rumah yang dimaksudkan adalah membersihkan segala sesuatu yang ada dalam rumah tempat tinggal kita, baik itu alat-alat dapur maupun perabotan rumah lainnya, semuanya harus bersih. Jangan sampai kotor. Karena rumah yang bersih akan membawa penghuninya betah tinggal di rumah, sehingga terciptalah suasana rumah tangga yang harmonis, yang dalam Bahasa Arabnya disebut rumah tangga sakinah, mawaddah, warohmah. Tidak dapat dibayangkan ketika rumah kita tidak bersih. Di sana-sini piring berserakan, bantal yang seharusnya berada di kamar malah pindah ke meja makan, pasti kita akan pusing tujuh keliling. Rumah bagaikan kapal pecah, semua berantakan, pasti penghuni rumahnya tidak akan betah tinggal di rumah. Yang akhirnya berujung konflik dan perpecahan dalam rumah tangga. Harapannya adalah dengan rumah bersih terciptalah al baiti jannati--rumahku adalah sorgaku.
          Kelima, Paias Pakaranganmu. Kata pakarangan ini bermakna lingkungan di mana kita bertempat tinggal. Selain keempat di atas yang harus dibersihkan ternyata lingkungan dan pekarangan rumah kita juga. Hal ini menandakan bahwa lingkungan harus dijaga kebersihannya. Karena dengan menjaga lingkungan tetap besih maka akan terlepas dari pencemaran lingkungan. Jika setiap rumah tangga mengamalkan dan memperaktikkan kelima pesan ini dalam kehidupan sehari-hari, tentu semua masyarakat di wilayah itu akan nyaman, sehingga terciptalah lingkungan yang sehat asri dan baik.
           Menurut Penulis, pesan moral yang disampaikan masyarakat Tapanuli Selatan ini terdiri dari 2 faktor. Yaitu, faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya adalah dimana individu berkewajiban memperbaiki dirinya terlebih dahulu secara utuh. Dengan demikian, gabungan dari individu-individu ini akan tercipta tatanan masyarakat yang baik. Sedangkan faktor eksternalnya adalah setiap masyarakat, dalam hubungannya dengan sesama manusia, perlu sama-sama menjaga dan saling menghormati. Begitu juga dengan lingkungan sekitarnya, harus dijaga dan dipelihara. Jangan sampai lingkungan masyarakat tercemari akibat tindakan masyarakat itu sendiri.
BAB III 
PENUTUP 
1. KESIMPULAN 
Adapun keterkaitan antara lima pesan ini antara lain:
Pertama, pesan ini mengajak masyarakat berpikir tentang betapa pentingnya setiap individu memperbaiki hati dan jiwanya. Di sisi lain, program PNPM Mandiri, mencari orang-orang baik yang jujur, peduli dan adil. Nah, ketika seseorang sudah bersih jiwa dan hatinya maka sudah barang tentu ia akan berlaku jujur dan adil. Wajar saja ketika pemilu BKM di wilayah ini orang-orang baiknya sangat banyak dan persaingannya sangat ketat, walau pada akhirnya yang terpilih hanya 13 orang dari setiap desa/kelurahan.
Kedua. dalam pesan ini masyarakat diajak untuk membersihkan lingkungan. Sementra itu, dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan lebih mengutamakan kerja sama dengan sistem gotong-royong, membangun dan melaksanakan kegiatan lingkungan di setiap kelurahan. Wallohu a’lam bissowab. Semoga bermanfaat. Aamiin.
2.  SARAN 
Dilihat dari suku yang ada disumatra saja sudah menunjukkan betapa majemuknya bangsa Indonesia. Tetapi tidak seharusnya kemajemukan atau perbedaan yang ada menjadi halangan untuk mewujudkan persatuan kesatuan bangsa Indonesia. Itu seharusnya menjadi suatu kebanggaan bagi kita sebagai warga Negara Indonesia, dengan tetap mempertahankan kebudayaan dan bahasa yang sudah ada menjadi cambuk untuk menumbuhkan rasa dan semangat nasionalisme.

DAFTAR PUSTAKA 

1.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66952/Chapter%20I.pdf?sequence=5&isAllowed=y

2http://dhechamidah.blogspot.com/2013/12/bahasa-nusantara-bahasa-batak_13.html
3http://kotaku.pu.go.id:8081/wartaarsipdetil.asp?mid=6812&catid=2&
Untuk Melihat Kumpulan Makalah  Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan Kisah Inspiratif Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan Tips Kesehatan Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan Humor Sufi Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan Cerpen Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan About Islam Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan Cerita Lucu Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan Wanita Dan Cinta Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan Keluargaku Lophe-lophe Anda Bisa Klik Disini 

Untuk Melihat Kumpulan News Anda Bisa Klik Disini       

0 comments:

Post a Comment