Get me outta here!

Tuesday, May 2, 2017

Cinta Di Hari Valintine

Oleh : Christian Hadinata Manik

     
Kisah ini berawal dimasa SMA, Namaku Diego Aku murid kelas X SMA, dimana ada seorang perempuan yang menarik perhatianku, dia adalah teman sekelasku Karina namanya. Karina adalah seorang perempuan yang cantik dan ramah, dia selalu tersenyum pada setiap orang, tidak heran banyak laki-laki yang menyukainya.
       Terlebih aku sebagai teman sekelasnya aku coba mendekatinya dengan selalu mengganggu dia dengan maksud aku mendapat perhatiannya. Yang biasanya orang sebut dengan istilah “Caper”. Hari demi hari kami semakin akrab, bahkan kami sudah seperti kakak beradik. Kami selalu bercanda tawa, tetapi dibalik semua aku sering memperhatikannya sehingga aku kagum padannya, karena dia selalu tampak rapi, bersih, dan sopan.
       Perasaan itu semakin tidak karuan, karena aku rasa aku mulai menyukainya, tapi aku anggap itu hal biasa kerana aku menyukai perempuan yang memiliki wajah cantik dan berkepribadian yang baik.
      Sudah hampir 8 Bulan kami sekolah, semalam hari aku makin mengagumi Karina. Dan aku mulai merasakan sebuah perasaan lain pada karina. rasa ini berbeda dengan sebelumnya dimana aku hanya tertarik dengan kecantikan Karina.
      Aku mulai sering memikirkannya dan sering tersenyum-senyum sendiri mengingat kebersamaanku bersamanya. Melihat karina dengan laki-laki lain membuatku cemburu, tetapi aku tidak menunjukkanya karena aku takut dia curiga kalau aku mencintainya.
       Rasa ini membuatku gelisa dan aku ingin mengatakan semuanya, dan akupun mulai berpikir untuk menanyakan tentang Karina kepada sahabatnya yaitu Putri. Aku pun berkata pada Putri bahwa aku menyukai Karina.
       Mendengar hal itu Putri tidak terkejut karena dia sudah mengetahui bahwa aku mencintai Karina, Akupun meminta pada Putri agar menjaga rahasia ini dengan baik.
         Keesokan harinya kami piket, kebetulan petugas Piket hanya kami bertiga yakni aku, Karina, dan putri.
         Aku memberanikan diri untuk bertanya pada Karina “Karina Boleh aku bertanya, adanya cowok yang kamu suka di sekolah ini, dan gimana tipe cowok yang kamu suka”
          Tetapi Karina tidak mau menjawab dengan alasan dia ingin Fokus belajar, setelah itu kamipun pulang. Ketika sampai dipintu gerbang sekolah aku melihat Karina gelisah menunggu abangnya yang belum dating menjemputnya
        Melihat kejadian itu akupun mulai berinisiatif memberikan HP ku padanya agar dia menghubungi abangya. Setelah lama menunggu akhirnya abang karina datang, dia tampak gembira dan diapun mengucapkan terimakasih kepada kami karena sudah menemaninya menunggu abangnya datang.
      Karina sangat berterimakasih kepadaku, karena aku sudah membantunya karena aku sudah membantunya sehingga abangnya datang. Lalu karinapun pulang pada aku dan Putri.
       Melihat Karina bahagia karena aku, membuat aku jadi salah tingkah laku, Putri mengatakan “Cie, kayaknya senang sekali dia karena kau bantu” akupun malu mendengar perkataan yang diucapkan Putri kepadaku.
        Di rumah aku selalu terbayang dengan Karina, lalu aku berencana ingin mengatakan perasaanku pada karina pada Hari Valentine sambil memberinya coklat.
        Disekolah aku memberi tahu pada Putri bahwa aku ingin “Menembak” Karina dihari Valintine nanti, putripun mendukungku agar segera mengatakannya.
         Kebetulan hari Valentine jatuh dihari kami bertiga Piket dan kami piket setelah pulang sekolah, waktu yang kutunggu akhirnya pun tiba
        Dengan rasa gugup aku membawa coklat yang kutaru dikantong jaketku, Putripun memberikan kode agar aku menembak karina sekarang juga. Akupun mendekati Karina dengan malu “Karina” sebenarnya selama ini aku menyimpan sebuah perasaan sama kamu, kalau aku mencintai kamu, apakah kamu mau jadi pacarku”
         Mendengar perkataanku Karina terkejut “Gimana ya Diego, tapi aku enggak kepikiran untuk pacaran, maaf ya untuk saat ini belum mau aku pacaran”.
        Jawaban Karina membuat hatiku seperti hancur tetapi aku berusaha tetap tegar didepan Karina agar tidak dianggap cengeng oleh Karina.
       Lalu aku memberi coklat pada Karina dan sepakat untuk berteman meskipun Karina tahu aku mencintainya.    
                                                                        The End

0 comments:

Post a Comment